Minggu, 01 Juni 2014

SUMBER DAYA AIR TAWAR PERAN DAN TANGGUNG JAWAB MANUSIA



SUMBER DAYA AIR TAWAR PERAN DAN TANGGUNG JAWAB MANUSIA

KELOMPOK 12 KELAS R01

1.      WINDI CIKA PUTRI             (H54130077)
2.      IRFAN RAHMAN PUTRA    (H54130086)
3.      SARAH SYAFIKA                 (H54130087)
4.      LATHIFAH MA                      (H54130091)
5.      MUHAMMAD NUR FAIZ     (H54130095)
6.      NUFITA NADIA                     (H54130097)
 





TINGKAT PERSIAPAN BERSAMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014





LATAR BELAKANG MASALAH
Sumber daya air tawar sangat di butuhkan bagi kehidupan makhluk hidup. Air membantu aktivitas kehidupan bagi semua makhluk hidup terutama manusia. Manusia dapat bertahan hidup berminggu-minggu dengan hanya mengonsumsi makanan tapi akan mati kurang dari satu minggu jika hidup tanpa air. Tidak hanya manusia saja yang membutuhkan air tetapi  tumbuhan, hewan maupun tanah itu sangat membutuhkan air dalam kehidupannya. Misalnya tumbuhan memerlukan air untuk tetap tumbuh, seperti halnya manusia, hewan pun memerlukan air untuk tetap tumbuh. Seperti halnya manusia, hewan pun memerlukan air untuk meneruskan hidupnya dan untuk melakukan aktivitasnya, tanah pun seperti itu memerlukan air untuk membantu proses penyuburannya dan menjaga kelestariannya.
Air di bumi terdiri dari 97 % air asin hanya 3 % berupa air tawar yang lebih dari dua pertiga bagiannya terdapat dalam bentuk es di es kutub dan gletser. Air tawar yang  mudah ditemukan berada di dalam tanah berupa air tanah dan hanya sedikit yang berada di atas permukaan tanah dan udara.
            Air tawar adalah sumber daya terbarukan tetapi suplai air bersih terus berkurang,  dikarenakan masih banyak orang yang tidak terlalu memedulikan pentingnya menjaga kelestarian sumber air tawar salah satu buktinya adalah maraknya penebangan liar di bukit-bukit padahal bukit yang dipenuhi pepohonan adalah tempat penyimpanan cadangan air tawar ketika telah menyimpan banyak air tawar yang berasal dari hujan maka akan muncul mata air bersih yang bahkan dapat langsung diminum. Belum lagi masalah pencemaran air yang dilakukan masyarakat  dan pabrik. Masyarakat saat ini sering membuang sampah di sungai yang membuat air tawar bersih semakin sulit didapatkan. Pabrik-pabrik besar membuang limbah ke sungai dan gas karbon monoksida ke udara sehingga terjadi hujan asam yang dapat mencemari mata air tawar.
            Seiring peningkatan jumlah penduduk yang semakin pesat maka kebutuhan akan air juga semakin meningkat sehingga terjadi kekurangan suplai air bersih. Makalah ini dibuat untuk mencoba mencari cara terbaik mengelola sumber daya air





PERMASALAHAN YANG DIBAHAS
1.      Apa itu sumber daya air tawar ?
2.      Mengapa sumber daya air tawar penting bagi kehidupan manusia ?
3.      Masalah apa yang mengancam ketersediaan sumber daya air tawar ?
4.      Usaha apa yang telah dilakukan manusia untuk mengelola sumber daya air tawar ?
5.      Salah satu cara terbaik untuk mengolah sumber daya air tawar ?








 
TINJAUAN PUSTAKA
Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu adalah proses yang mengutamakan koordinasi dalam pembangunan dan pengelolaan sumber daya air, sumber daya lahan dan sumber daya terkait lainnya dam rangka memaksimalkan kesejahteraan ekonomis dan sosial tanpa mengorbankan kelestarian/ ke berlanjutan ekosistem yang vital. Sumber  daya  air  perlu  dikelola  secara menyeluruh  dan  terpadu,  perlu  ditinjau  dari berbagai  perspektif,  teknis,  ekonomi,  sosial, lingkungan,  hukum.  Selain  itu  siklus  proyek (sidlacom)  juga  perlu  diperhatikan  secara konsisten. PSDAT  mensyaratkan  keseimbangan antara  pendayagunaan  dan  konservasi  agar ke berlanjutan karakter dan fungsi sumber daya air  dalam mendukung  kehidupan  manusia  dan ekosistem tetap terjaga. (Santoso, S.B. 2002). Tampak  bahwa  definisi  PSDAT  adalah sejalan  dengan  definisi  pembangunan berkelanjutan  yaitu  setiap  upaya  perubahan saat  ini  tidak  boleh mengorbankan/merusak  ekosistem  yang  dapat  mengorbankan kepentingan  generasi  yang  akan  datang.  Manusia  tidak  boleh  egois  hanya  memikirkan kebutuhannya sendiri saat kini semata, namun  juga  harus  mempertahankan  ekosistem  yang ada  di  bumi,  sehingga  tidak  mengorbankan  kualitas  generasi  mendatang  untuk  memenuhi kebutuhannya. (Santoso, S.B.  2002).

Keterpaduan Sistem Alam dan Sistem Pendayagunaan
Sistem alam sebagai penyediaan air mempunyai 2 parameter penting yaitu availability (kuantitas) dan usability (kualitas). Kedua parameter ini saling menentukan satu sama lain. Meskipun secara kuantitas tersedia air dalam jumlah yang cukup namun jika kualitasnya jelek sehingga tidak dapat digunakan maka ketersediaannya menjadi tidak ada artinya. Sistem alam tidak hanya sebagai penyedia air bagi manusia saja namun juga penyediaan air bagi kehidupan aquatic dan kehidupan terrestrial yang ada di bumi. Sedangkan sistem pendayagunaan menyangkut kehidupan manusia sebagai pengguna air mempunyai tuntutan yang semakin tinggi baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Selain sebagai pengguna air ternyata manusia juga sebagai penghasil limbah dan polutan yang mengotori air. Keharusan keterpaduan sistem alam terutama disebabkan oleh adanya siklus hidrologi dengan segala pengaruhnya. Prinsip-prinsip hidrologi dan interaksinya jika diabaikan dapat membawa akibat buruk bagi pengelolaan sumber daya air dan kehidupan pada umumnya. (Santoso, S.B. 2002) :
1.      Sumber Daya Lahan dan Sumber Daya Air Mengingat perjalanan sebagian terbesar air mengikuti siklus hidrologi adalah melalui ruang-ruang di udara dan lahan, maka rencana peruntukan lahan dan perubahan jenis penutup lahan (land cover) sangat mempengaruhi distribusi fisik dan kualitas air. Kerugian akibat bencana banjir adalah salah satu contoh akibat tidak adanya keterpaduan yang baik antara pengelolaan sumber daya lahan dan sumber daya air. Begitu juga bencana tanah longsor, erosi dan sedimentasi, rusaknya ekosistem dan water induced disaster lainnya banyak ditentukan oleh tidak terpadunya pengelolaan sumber daya lahan dan sumber daya air.
2.      Air permukaan dan air tanah Ketika air hujan jatuh di permukaan tanah sebagian akan meresap ke dalam tanah mengisi tampungan air tanah. Dalam siklus hidrologi, air permukaan dan air tanah merupakan satu kesatuan. Mengingat kenyataan bahwa banyak anggota masyarakat yang menggantungkan kebutuhan airnya pada ketersediaan air tanah, keduanya perlu dikelola sehingga berlaku pola pemakaian kombinasi (conjuctive use). Selain itu pola pengelolaannya perlu dijaga agar bahan pencemar tidak masuk ke dalam sistem air tanah. Jika hal itu terjadi akan menimbulkan kerugian yang sangat besar, mengingat teknologi untuk membersihkan air tanah yang tercemar sangat mahal dan memerlukan waktu lama.
3.      Kuantitas dan kualitas air Keterpaduan pengelolaan kuantitas dan kualitas air sangat penting khususnya bagi daerah perkotaan. Ciri utama pemakaian air untuk domestik adalah kembalinya air terpakai dalam kualitas yang lebih jelek. Kini di negara-negara maju prinsip drainase kota telah banyak dikoreksi yaitu tidak lagi sekedar mengalirkan air ke hilir dan dalam kualitas yang lebih jelek. Namun dikelola sedemikian hingga air yang mengalir ke hilir tidak menurun kualitasnya dengan melakukan pengolahan air limbah. Air limbah yang telah diolah baru dialirkan ke saluran kota, sehingga saluran dan sungai tidak tercemar yang dapat menimbulkan masalah kesehatan lingkungan. Demikian pula kuantitasnya tidak boleh bertambah besar membebani saluran di bagian hilir sehingga mudah meluap dengan membuat kolam-kolam redaman baik berupa retention maupun detention pond, ruang-ruang terbuka hijau sebagai kompensasi dari tertutupnya lahan perkotaan oleh pengerasan jalan dan atap-atap bangunan. Sehingga pembangunan perkotaan tidak mengakibatkan banjir bagi daerah hilirnya.
4.      Daerah hulu dan daerah hilir Karena arah aliran air selalu dari energi tinggi ke energi rendah, daerah hilir akan menerima akibat dari kejadian hulu. Pemakaian air di hulu akan mengurangi ketersediaan air di hilir. Oleh karena itu perlu upaya pengaturan dengan syarat-syarat yang jelas bagaimana pembangunan di hulu dan di hilir harus dilaksanakan. Alokasi penggunaan air misalnya harus mempertimbangkan perkembangan kebutuhan air di hulu dan di hilir secara bersama-sama. Sekarang aturan-aturan untuk itu belum jelas benar, baik yang tinggal di hulu maupun yang tinggal di hilir seolah-olah semua boleh berbuat apa saja. Secara pelan tapi pasti konflik kepentingan daerah hulu dan daerah hilir akan segera bermunculan khususnya dalam hal alokasi air.
5.      Blue water dan green water Air hujan yang telah menyentuh permukaan bumi dapat dibedakan secara konseptual menjadi green water dan blue water. Green water adalah air yang digunakan untuk produksi biomass dan hilang oleh penguapan. Blue water adalah air yang mengalir di sungai dan akifer. Pembedaan ini perlu mengingat ada 2 ekosistem yang menggunakan air yang berbeda yaitu ekosistem terrestrial (tetumbuhan) dan ekosistem akuatik (binatang air). Ekosistem terrestrial menggantungkan kehidupannya pada green water, sedangkan ekosistem akuatik (binatang air) menggantungkan kehidupannya kepada blue water. Sampai saat ini kebanyakan perhatian kita masih terbatas pada blue water. Padahal jumlah total blue water hanya separuh dari green water. Pengelolaan terpadu green water dan blue water berpotensi menumbuhkan efisiensi melalui penghematan air dan perlindungan ekosistem yang vital.
6.      Air tawar dan air asin ( daerah pantai) Ini adalah kondisi khusus dari pengelolaan terpadu daerah hulu dan daerah hilir. Daerah pantai sekarang banyak dikembangkan dan oleh karenanya pengelolaan sumber daya air di daerah ini mulai mendapat perhatian lebih besar. Sistem air tawar merupakan faktor penentu bagi kondisi daerah pantai sehingga perlu mendapat perhatian secara khusus dalam pengelolaan sumber daya air. Air sungai hendaknya jangan digunakan secara sembarangan sampai habis sehingga muara sungai menjadi kering tak tersedia air khususnya di musim kemarau. Hal ini akan menimbulkan pengaruh sangat buruk bagi daerah pantai, apalagi jika air tanah juga diambil secara berlebihan dalam waktu yang lama. Dapat terjadi intrusi air laut yang berdampak sangat merugikan bagi pengembangan daerah pantai. Daerah pantai memiliki banyak potensi ekonomis yang menjanjikan untuk dikembangkan menjadi daerah perdagangan barang dan jasa.
Pelaksanaan Keterpaduan
Keterpaduan adalah menggabungkan 4 dimensi sumber daya air sehingga menjadi sebuah kubus pengelolaan (3 dimensi) yang bergerak terhadap waktu (dimensi ke 4) yaitu dimensi :
a.       Sumber daya air (water resources), seluruh air yang ada di dalam siklus hidrologi : fossil, blue, green, brackist dan saline water.
b.      Pengguna (water users), seluruh sektor dan stakeholder terkait.
c.       Ruang (spatial scale of water), seluruh ruang keberadaan pengguna dan sumber daya air yaitu individu, group, watershed, catchment (river basin).
d.      Waktu (temporal scale of water), seluruh variasi waktu ketersediaan dan kebutuhan air. Keterpaduan dilaksanakan di seluruh ruang keberadaan pengguna air dan sumber daya air yaitu dari yang terkecil (individu) sampai yang terbesar (river basin) dengan memperhatikan variasi waktu ketersediaan dan kebutuhan air. (Santoso S.B. 2002).
Tujuan dari keterpaduan adalah memperoleh manfaat maksimal tanpa mengorbankan kepentingan generasi mendatang. Mengingat pengelolaan air menyangkut keterkaitan dengan banyak sektor kehidupan dan stakeholders maka diperlukan koordinasi yang terus menerus di semua tingkat pengelolaan terhadap semua kemungkinan pilihan-pilihan yang ada. Untuk itu perlu dibentuk badan/lembaga yang memfasilitasi koordinasi untuk pengambilan keputusan tersebut sehingga diperoleh hasil yang optimal. Tampak dari uraian di atas bahwa PSDAT adalah sebuah konsep besar yang perlu diwujudkan secara bertahap, PSDAT adalah sebuah proses panjang yang harus dimulai dari langkah-langkah kecil yang tepat.
PSDAT perlu dilaksanakan mengingat ( Santoso, S.B. 2002) :
·      Jumlah air tawar adalah terbatas
·      Air tawar yang terbatas semakin tercemar oleh polutan sehingga tidak memenuhi syarat untuk konsumsi kebutuhan manusia dan tidak mendukung ke berlanjutan ekosistem.
·      Jumlah air tawar yang terbatas perlu dibagi untuk memenuhi berbagai kebutuhan yang terus meningkat.
·      Jumlah penduduk yang tidak memiliki akses air bersih semakin meningkat.
·      Bangunan-bangunan air yang dibuat ternyata mempunyai pengaruh negatif terhadap ekosistem/lingkungan.
·      Ada keterkaitan yang sangat erat antara aspek-aspek dalam sistem alam. Pengaturan salah satu akan mempengaruhi yang lain.
Penerapan PSDAT Terhadap Lingkungan dan Tata Ruang
PSDAT dan lingkungan terkait dengan sifat air yang mempunyai sifat mengalir dan juga mempunyai kemampuan mengerosi, mengangkut, mengendapkan, merembes dan melarutkan bahan-bahan yang dapat merugikan lingkungan. Karena sifatnya yang mengalir ini, air datang dan pergi dengan pola tertentu. Air datang dan pergi digerakkan oleh energi alam maha besar mengikuti siklus hidrologi. Kedatangannya dalam jumlah besar dapat menimbulkan banjir, kepergiannya untuk waktu yang lama dapat mengakibatkan kekeringan. Air juga mempunyai kemampuan mengerosi, mengangkut dan mengendapkan bahan-bahan yang dapat menimbulkan kerusakan bagi daerah yang tererosi (misalnya gerusan tebing sungai, jalan) ataupun daerah yang mengalami pengendapan (saluran, waduk). Begitu pula kemampuan merembes dapat mengakibatkan piping maupun longsoran tebing. Kemampuan melarutkan bahan-bahan terlarut dapat menimbulkan pencemaran lingkungan. (Santoso S.B. 2002).
Jika sifat dan kemampuan air ini tidak dipahami secara benar justru manusia akan terjebak dalam kegiatan yang dapat mencelakai dirinya sendiri. Misalnya dengan berkegiatan di daerah rawan banjir, rawan longsor, membuang polutan sembarangan yang akhirnya menuai masalah banjir, tanah longsor dan kerugian besar lainnya. Perkembangan pengendalian banjir pun menunjukkan ke arah pemahaman ini. Dulu dalam pengendalian banjir manusia cenderung menyalahkan air sebagai penyebabnya sehingga harus dijauhkan dari manusia dengan membuat bangunan-bangunan teknis yang mahal. Namun bangunan-bangunan teknis ini pun ternyata memiliki banyak keterbatasan. Sekarang seiring dengan pemahaman baru di atas, manusia cenderung menyadari bahwa dalam hal pengendalian banjir adalah lebih efektif jika ia menyesuaikan diri atau menjauh dari daerah rawan banjir. (Santoso S.B. 2002).
Sedangkan PSDAT dan Tata Ruang terkait dengan sifat air yang pada waktu tertentu memerlukan/mengambil ruang tertentu. Dalam perencanaan tata ruang, masukan dari aspek sumber daya air sangat menentukan bagus tidaknya rencana tersebut. Masukan penting dari aspek sumber daya air dapat disampaikan sebagai berikut :
1.      Perencanaan tata ruang harus memperhatikan topografi alam setempat.
2.      Perencanaan tata ruang harus memperhitungkan besaran debit air yang akan lewat. Debit ini terdiri atas debit yang berasal dari hujan di daerah rencana tersebut.
3.      Setiap saluran (baik alam maupun buatan) harus disediakan ruang /jalan inspeksi yang cukup untuk pemeliharaan.
4.      Arah aliran air harus di rencana dari daerah yang airnya relatif bersih (misalnya daerah pemukiman) ke daerah yang airnya relatif kotor (misalnya daerah perdagangan/komersial).
5.      Selain saluran (alam dan buatan) perlu juga disediakan ruang yang cukup untuk badan air dan ruang terbuka hijau (kolam-kolam dan taman) dan disusun menjadi satu kesatuan lanskap daerah yang tertata rapi.
6.      Setiap pemberian izin pembangunan baru harus sudah memperhitungkan perubahan debit dan dimensi salurannya sampai ke daerah paling hilir.
7.      Perencanaan tata ruang perlu memperhatikan peraturan dan perundangan tentang pengaturan daerah sempadan (permanen) dan kawasan lindung (keppres) yang telah ada.
Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu (PSDAT-JWRM Integrated Water Resources Management) adalah konsep terhadap cara pengelolaan sebelumnya. PSDAT sebenarnya sebuah konsep lama yang memperoleh semangat baru karena munculnya kesadaran bahwa pengelolaan sumber daya air selama ini telah keliru yaitu penanganannya secara sektoral, sehingga perlu adanya Water Resources Policy Reform. (Santoso S.B. 2002).
Pengalaman dalam Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) di beberapa negara
 Cukup banyak pengalaman dalam pengelolaan DAS di beberapa negara termasuk Indonesia misalnya pada Perum jasa Tirta I dan Jasa Tirta II (Hollaender. R 2000) dan di antaranya adalah :
a. Jerman Sejarah pengalaman SDA didasari atas kebersamaan negara Jerman dan negara tetangga pada tahun 1950 dalam upaya perlindungan atas pencemaran air sungai Rhine, yang selanjutnya berkembang menjadi pengelolaan SDA sebagai dasar pembangunan wilayah antar negara yang meliputi kawasan DAS per penduduk lebih dari 50 juta manusia, kemudian perkembangan paradigma dengan pendekatan pengelolaan penyediaan (supply) manajemen, ke depan menjadi pengelolaan SDA terpadu dengan pemberian insentif kepada pemanfaat air dalam sistem permintaan (demand) manajemen. (Scheiner B and Koppen B. 2000).
b. Afrika Selatan Sebagaimana disampaikan oleh Scheiner. B & Koppen. B (2000), telah sejak lama Afrika Selatan membagi negaranya dalam kawasan pengelolaan DAS yang terorganisasi di bawah Departemen Keairan dan Kehutanan dengan mekanisme pembiayaan yang bersumber pajak dan jasa air dari masyarakat pemanfaat dan stakeholders yang berdasarkan kesepakatan dan konsultasi publik, selain investasi dari pemerintah.
c. Australia Mac. Donald D.H dan Young M. (2000), menyatakan bahwa pengelolaan SDA yang terbentuk dalam tahun 1985, menganut pedoman dari Council of Australian Government antara lain penerapan harga air yang didasarkan dari pengembalian nilai investasi dan subsidi silang dari masyarakat pemakai air dan stakeholders, melalui konsultasi publik. Selanjutnya konsultasi pengelolaan SDA didasarkan pada pengelolaan DAS.
d. China Pengalaman dari China dalam penerapan kebijakan air (Wang J. O H., J 2000). Secara umum penggunaan air yang perlu dikenakan pajak/biaya pelayanan dibagi dalam 3 (tiga) kelompok kegiatan yaitu untuk keperluan industri dan atau kegiatan sejenisnya ; domestik (air bersih untuk fasilitas umum dan sosial) ; irigasi (pertanian dan perikanan). Kendala yang dihadapi di dalam penerapan pajak air adalah dalam menentukan; ukuran besaran atau volume penggunaan air; harga per satuan volume air; dan pengumpul/penarik pajak/biaya air, karena setiap jenis kegiatan di atas mempunyai karakteristik yang berbeda sehingga perlakuan dalam menentukan besaran harga satuan penggunaan airnya pun tidak dapat disamakan serta penanggung jawab sektor masing-masing kegiatannya pun berbeda dan belum adanya regulasi yang menetapkan instansi/dinas/badan atau lembaga yang ditunjuk dan berwenang untuk menyelenggarakannya.
Sebagai gambaran pendekatan dalam menentukan besaran volume dan harga satuan dasar atas pajak air untuk keperluan irigasi diambilkan contoh pengalaman yang diterapkan Satuan Wilayah Sungai Fuyang, dalam menentukan besaran volume pemakaian air untuk keperluan irigasi ditetapkan berdasarkan luas areal tanam dalam setiap musim tanam, dan untuk harga satuan dasar pajak tertinggi adalah penggunaan air untuk keperluan industri sedangkan untuk keperluan domestik dan irigasi (pertanian) masing-masing sebesar 35% dan 19% dari pajak air untuk keperluan industri, adapun penarikan/pemungutan pajak dilakukan oleh kepala desa setempat atau petugas yang ditunjuk/ditetapkan oleh Badan Otorita Pengelola Irigasi Distrik Fuyang.




PEMBAHASAN MASALAH

Apa itu sumber daya air tawar ?
Sumber daya air tawar adalah sumber daya berupa air yang berguna dan potensial bagi manusia. 

Mengapa sumber daya air tawar penting bagi kehidupan manusia ?
Air adalah unsur paling penting bagi kehidupan makhluk hidup di bumi ini. Sebagian orang percaya dengan mengonsumsi air yang berlebih akan membuat tubuh menjadi sehat tetapi bisa juga dengan mengonsumsi air berlebihan akan mengakibatkan ketergantungan. Air juga dapat diartikan bagian dari kehidupan yang memiliki banyak pengaruh positif dan negatif. Pengaruh positif air yaitu salah satunya untuk kehidupan dan pengaruh negatif air salah satunya adalah dapat menyebabkan banjir jika manusia tidak bisa menjaga kelestarian hutan atau bisa juga tidak ada daerah resapan air hujan sehingga dapat menyebabkan banjir. Air juga memiliki manfaat, manfaat air antara lain :
a.       Untuk memproduksi makanan maupun minuman.
b.      Untuk konservasi lingkungan.
c.       Untuk pengembangan industri.
d.      Untuk produksi kesehatan.

Masalah apa yang mengancam ketersediaan sumber daya air tawar ?
Masalah utama yang mengancam sumber daya air tawar yaitu pencemaran air.
Pencemaran air adalah masuknya atau di masukannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkanya.
Pencemaran air dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori yaitu: sumber langsung dan sumber tidak langsung. Sumber – sumber langsung adalah buangan yang berasal dari sumber pencemarnya yaitu limbah hasil pabrik atau suatu kegiatan dan limbah domestik berupa buangan tinja dan buangan air bekas cucian,serta sampah. Pencemaran terjadi karena buangan ini langsung di buang ke dalam badan air, (system) seperti sungai , kanal, parit atau selokan. Sedangkan Sumber – sumber tidak langsung adalah kontaminan yang masuk melalui air tanah akibat adanya pencemaran pada air permukaan baik dari limbah industri maupun dari limbah domestik.
Sumber limbah cair
Limbah cair domestik terdiri dari air limbah yang berasal dari perumahan dan pusat perdagangan maupun perkantoran, hotel, rumah sakit, tempat” umum, lalu lintas, dll. BOD5 (biological oxyangen demand)
Limbah Cair Industri adalah limbah yang berasal dari industri. Sifat-sifat air limbah industri relative bervariasi tergantung dari bahan baku yang di gunakan, pemakaian air dalam proses, dan bahan aditif yang digunakan selama proses produksi.
Limbah Cair Pertanian berasal dari buangan air irigasi yang disalurkan kembali ke saluran drainase atau meresap ke dalam tanah. Limbah ini akan memengaruhi tingkat kekeruhan BOD5, COD , pH . tetapi juga kadar unsur N, P, dan pestisida, insektisida
Limbah Pertambangan berasal dari buangan pemrosesan yang terjadi di area pertambangan misalnya tambang emas. Limbah ini akan mempengaruhi tingkat kekeruhan BOD5,COD, pH, tetapi juga kadar kimia yang digunakan dalam proses penambangan.
Karakteristik Limbah Cair
Karakteristik limbah cair dinyatakan dalam bentuk kualitas limbah cair dan jumlah aliran limbah cair yang dihasilkan. Kualitas limbah cair diukur terhadap kadar fisik, kimiawi dan biologis.

Parameter yang diukur antara lain sebagai berikut:
Parameter fisik berupa padatan (partikel padat) yang ada dalam air (padatan total,padatan tersuspensi dan padatan terlarut) ; warna ; bau dan temperature Parameter kimia selain berupa kadar BOD5, COD, dan TOC yang menggambarkan kadar bahan organik dalam limbah, juga senyawa yang terkait dengan anomia bebas, nitrogen organik, nitrit, nitrat, fosfor organik dan fosfor anorganik,sulfat,klorida,belerang,logam berat (Fe,Al,Mn dan Pb), dan gas (H2O,CO2,O2, dan CH4). Parameter biologis juga merupakan hal penting karena ada beribu-ribu bakteri per millimeter dalam air limbah yang belum diolah. Jenis bakteri yang diukur adalah bakteri golongan Coli.
Di bawah ini adalah dampak pencemaran air.
Akibat dari pencemaran air adalah air tidak dapat dimanfaatkan sesuai peruntukkannya, dan jika dimanfaatkan maka diperlukan pengolahan khusus yang menyebabkan peningkatan biaya pengoperasian & pemeliharaan sungai. air menjadi penyebab timbulnya penyakit.
Dampak pencemaran air terhadap lingkungan
Dampak pencemaran air terhadap kesehatan manusia. Limbah cair berdampak pada kesehatan manusia. Pengaruh langsung terhadap kesehatan, umpamanya, tergantung sekali pada kualitas air yang terkontaminasi dalam hal ini berfungsi sebagai media penyalur ataupun penyebar penyakit. Peran air sebagai pembawa penyakit menular bermacam-macam : Air sebagai media untuk hidup mikroba pathogen, Air sebagai sarang insekta penyebar penyakit, Jumlah air bersih yang tersedia tak cukup, Air sebagai media untuk hidup vector penyebar penyakit Dampak terhadap fungsi sungai adalah adanya air limbah yang masuk ke dalam saluran drainase atau sungai akan mencemari air sungai tersebut. Pencemaran air mengakibatkan air sungai tidak lagi berfungsi sesuai peruntukkannya.
Dampak Pencemaran Air Terhadap Air Tanah dan rantai makanan
Rantai makanan dalam air akan terganggu akibat adanya pencemaran air. Dengan banyaknya zat pencemaran yang ada di dalam air, menyebabkan menurunnya kadar oksigen di dalam air tersebut. Beberapa jenis ikan maupun tumbuh-tumbuhan yang ada dalam air akan mati karena kekurangan oksigen. Demikian pula apabila zat pencemar tersebut beracun dan berbahaya, maupun terjadinya kenaikan suhu air, beberapa jenis biota akan mati, sehingga keseimbangan rantai makanan terganggu. Di sisi lain akibat matinya bakteri-bakteri, maka proses pembersihan diri secara alamiah yang seharusnya dapat terjadi menjadi terhambat, atau dengan kata lain daya pembersih diri sungai sangat kecil.

Usaha apa yang telah dilakukan manusia untuk mengelola sumber daya air tawar ?
1. Berikut ini adalah strategi pengelolaan air sebagai berikut :
·         Melindungi perairan agar terjaga kebersihannya.
·         Mengusahakan cahaya matahari dapat menembus daerah perairan.
·         Menjaga agar fauna memangsa dan predator selalu seimbang dengan mempertahankan rantai makanan.
·         Mempergunakan sumber daya air seefisien mungkin.
Pada prinsipnya pengelolaan sumber daya air ini sangat tergantung pada bagaimana kita mempergunakan dan memelihara serta memperlakukan sumber daya air itu menjadi seoptimal mungkin, tetapi tanpa merusak ataupun mencemarinya dan juga mempertahankan lingkungan sebaik-baiknya.
Menurut KepMenKes NO.1907/MENKES/SK/VII/2002 bahwa setiap pengelolaan sumber daya air diwajibkan pengelolaan dan pengawasan sumber daya air, dengan cara:
Menjamin air yang di produksi memenuhi syarat-syarat kesehatan, dengan melakukan pemeriksaan secara berkala terhadap kualitas air yang diproduksi. Melakukan pengamanan terhadap sumber air baku yang dikelola dari segala bentuk pencemaran sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.


2. Macam-macam Sumber Air Tawar

·         Mata Air
Mata air adalah air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan tanah . Mata air ini berasal dari tanah dalam. Hampir tidak terpengaruh oleh musim dan kualitasnya sama dengan keadaan air dalam.
·         Pegunungan
Sumber air yang satu ini sangat penting untuk manusia karena pegunungan menyediakan air mineral yang berguna bagi manusia dan sangat penting bagi kesejahteraan umat manusia.
Ada beberapa alasan mengapa manusia harus memperhatikan pegunungan sebagai sumber air yang sangat banyak di gunakan oleh manusia, antara lain:
·      Tingkat curah hujan tinggi.
·      Penyimpangan air untuk dataran rendah.
·      Mempertahankan hidup air.
·      Ekosistem yang jelek.

Salah satu cara terbaik untuk mengolah sumber daya air tawar ?
Ada banyak cara mengolah air tawar di antaranya Reverse Osmosis dan Distilasi.
Menurut kelompok kami salah satu metode terbaik mengolah air tawar adalah Bank Filtration. Bank Filtration (BF) adalah suatu teknologi pengolahan air yang terdiri dari ekstraksi air dari sungai atau tempat penampungan khusus oleh sumur pemompa yang dibuat di bagian alluvial aquifer. Ketika air melewati lapisan tanah, terjadi proses fisika, kimia, dan biologi sehingga kualitas air meningkat dibandingkan air permukaan. BF mampu mengeliminasi hampir semua senyawa organik dan mikroorganisme pathogen yang terkandung dalam air permukaan. Hal ini meringkas proses pengolahan air konvensional sampai beberapa tahap sehingga sangat ekonomis. Penggunaan air permukaan sebagai bahan baku air konsumsi dibatasi oleh beberapa faktor, seperti fluktuasi jumlah air dan kualitas air berubah tergantung musim dan keadaan sekitar. Pencemaran air sungai sering terjadi baik oleh limbah industri, pertanian, dan domestik. Kadang-kadang terjadi shock load limbah akibat terjadinya kecelakaan. Hal ini sering menjadi masalah bagi pusat pengolahan air minum dalam menentukan konsentrasi bahan kimia yang diperlukan untuk proses flokulasi dan koagulasi. Air tanah disinyalir lebih berkualitas dibandingkan air permukaan (sungai, danau, dan sebagainya). Namun ekstraksi air tanah secara terus menerus dapat merusak keseimbangan alam, dapat menyebabkan terjadinya intrusi air laut ke dalam air tanah. Pada perkembangannya, ekstraksi air tanah dibatasi untuk menjaga keseimbangan alam. Solusinya adalah melakukan pengisian ulang air tanah (groundwater recharge) melalui metode BF. BF yang memanfaatkan air sungai disebut dengan RBF (River Bank Filtration), yang menggunakan air danau disebut LBF (Lake Bank Filtration) Metode BF telah diuji dan dilaksanakan di Eropa, Afrika, Amerika Utara, dan Asia . Di Jerman, RBF telah dioperasikan sejak 150 tahun yang lalu, sementara di Amerika dimulai sejak 50 tahun yang lalu. Metode BF merupakan metode pengolahan air yang sangat populer di Eropa terutama di Jerman, Belanda, Prancis, dan Hungaria. Sejak tahun 1870, BF telah dibuktikan sebagai sumber air yang sustainable bagi suplai air minum untuk masyarakat di Jerman. Sebelumnya pusat pengolahan air minum di Jerman menggunakan air sungai sebagai bahan baku, tetapi karena perkembangan industri waktu itu, sungai menjadi tercemar. Akibatnya, timbul wabah penyakit akibat bermacam bakteri yang terkandung dalam air minum seperti epidemi kolera di Hamburg pada tahun 1892/93. Setelah itu, air sungai tidak lagi digunakan secara langsung sebagai bahan baku untuk air konsumsi melainkan melewati metode BF.


·         Metode Bank Filtration (BF)
BF merupakan sistem pengolahan air yang melibatkan metode atenuasi dalam menghilangkan mikropolutan organik yang sering dijumpai pada air permukaan. Mikropolutan organik tidak dapat dieliminasi oleh pusat pengolahan limbah (WWTPs) sehingga terkumpul di dalam sungai. Secara umum proses yang terlibat dalam BF bekerja dengan mengalirkan air dari sungai melalui lapisan tanah dengan adanya daya isap pompa dari sumur produksi yang dibuat tak jauh dari sungai (Gambar 2). Aplikasi BF terutama digunakan sebagai proses pengolahan awal (pre-treatment process). Proses ini menurunkan biaya operasional pengolahan air karena meminimalkan penggunaan energi dan bahan kimia.

Setelah melewati sumur produksi, air dipompakan ke pusat pengolahan air. Di sini air diaerasi guna mengendapkan senyawa besi dan sebagainya yang umum terdapat dalam air tanah. Kemudian air dialirkan ke kolom sorbsi karbon aktif untuk menghilangkan sisa partikel, senyawa organik dan mikroorganisme yang mungkin masih terkandung dalam air. Sorbsi dengan karbon aktif atau proses lainnya mungkin saja diperlukan untuk menghilangkan organik pollutan yang persisten.
·         Kontaminan yang dieliminasi oleh proses BF
Mikropolutan yang berasal dari aktivitas manusia baik dari industri, rumah tangga, pertanian, dan sebagainya, pada umumnya tidak dapat hilang dengan proses pengolahan limbah WWTPs. Polutan tersebut akan terus berada dalam air dan dapat berakibat buruk pada manusia. BF mampu mereduksi mikropolutan organik yang sering dijumpai dalam air permukaan . Dalam proses mengalirnya air melalui lapisan tanah (subsurface) ke sumur produksi terjadi beberapa proses atenuasi, meliputi filtrasi, biodegradasi, dan sorpsi sehingga menghilangkan kontaminan-kontaminan dalam air sungai. Kontaminan yang dapat dieliminasi oleh BF diantaranya adalah padatan tersuspensi (suspended solid), natural organic matter (NOM), biodegradable organic matter, Synthetic organic chemicals (SOCs), bahan tersuspensi, bakteri, virus, dan parasit, partikel, serta dissolved organic carbon (DOC) pestisida, Organohalogen (AOX), PhACs, endocrine disrupting compounds (EDCs), nitrogen, (amonia dan nitrat). Metode eliminasi kontaminan pada BF adalah melalui proses pencampuran, biodegradasi, dan sorpsi BF merupakan penghambat yang baik bagi transport Cryptosporadium dan Giarda yang bersumber dari air permukaan ke dalam sumur produksi [27]. BF dikatakan sebagai pilihan teknologi yang sangat tepat, efektif, dan murah untuk mengolah air dari sungai yang sangat tercemar seperti sungai Kali di India. BF dapat menjadi penahan/penyeimbang bila terjadi puncak polusi pada air permukaan akibat terjadinya kecelakaan, misalnya tumpahnya atau kebocoran bahan kimia dari industri. Bahan pencemar tidak langsung masuk ke dalam air konsumsi melainkan melewati berbagai proses ketika melewati lapisan tanah. Meskipun demikian, teknologi BF saja tidak mampu mereduksi semua mikropolutan organik yang terkandung dalam air permukaan, oleh karena itu, sangat penting melakukan post-treatment process . Ditinjau dari segi ekonomi dan keefektifannya, BF sangat cocok untuk metode pengolahan air di negara-negara berkembang.
·         Tinjauan Aplikasi BF di Negara-Negara Asia
Negara-negara Eropa dan Amerika telah sukses mengaplikasikan teknologi BF. Hal tersebut didukung oleh kondisi alam yang sangat potensial misalnya sumber air (sungai, danau) yang sangat berkualitas dan lokasi (site) dengan kondisi hidogeologis yang baik. Selain itu, perkembangan teknologi yang sejalan antara teori dengan praktek, sinkronisasi yang baik antara ilmu pengetahuan yang ada di kampus dengan aplikasi lapangan juga menjadi faktor penting dalam suksesnya penerapan teknologi ini. Di negara-negara berkembang, pada umumnya sungai banyak yang terkontaminasi oleh limbah dari berbagai sumber seperti dari pertanian, dan limbah industri dan domestik. Selain dukungan kondisi alam yang kurang/belum baik untuk pembangunan teknologi BF juga kurangnya informasi hidrogeologis alam setempat. Namun demikian, beberapa negara berkembang telah memulai menginvestigasi kemungkinan penggunaan teknologi BF untuk proses pengolahan air. Di India, sejak tahun 2005 ilmuwan Jerman melakukan investigasi lapangan untuk membangun tempat untuk pembuatan sumur BF. Akibat pembuangan limbah ke sungai serta penggunaan air untuk irigasi telah menyebabkan keterbatasan air untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat India. Pembangunan RBF yang dilakukan di lokasi dekat sungai Gangga sangat potensial memenuhi kebutuhan air konsumsi penduduk sekitar. Sebagian masyarakat India saat ini khususnya yang memiliki kualitas air permukaan yang tidak stabil, telah menggunakan air dari proses RBF untuk memenuhi kebutuhan harian mereka. Bahkan, air dari proses RBF digunakan langsung tanpa pengolahan lanjut oleh masyarakat di beberapa kota di India. Di Korea selatan, RBF telah dimulai sejak tahun 1990-an didasarkan pada meningkatkan kebutuhan air masyarakat. Beberapa kota dekat sungai Nakdong dewasa ini mengkonsumsi air dari hasil produksi melalui RBF. Di kota Changwon, ekstraksi air tanah melalui BF telah dilakukan sejak tahun 2006 dengan kapasitas produksi 60.000 / hari untuk suplai air minum. Di Mesir, kualitas air permukaan bervariasi tergantung pada laju alir air, pola pemakaian, kepadatan penduduk, perluasan industri, ketersediaan sistem sanitasi, dan kondisi sosial ekonomi. Seperti problem negara-negara berkembang pada umumnya, sungai menjadi tempat pembuangan limbah baik yang sudah diolah maupun tanpa pengolahan terlebih dahulu. Limbah dari industri, domestik, pestisida, dan residu pupuk dan navigasi merupakan faktor penting yang mempengaruhi kualitas air. Tidak adanya pengawasan mengenai adanya mikropolutan organik dalam sumber air minum juga menjadi hal umum di Mesir, dan negara berkembang lainnya. Dari hasil pengamatan Shamrukh dan Abdel-Wahab (2009), kualitas air minum di Mesir meningkat drastis dengan adanya aplikasi teknologi RBF di sekitar sungai Nil.











SIMPULAN
Sumber daya air tawar sangat penting bagi manusia karena manusia sangat membutuhkan air. itulah mengapa diperlukan sistem pengolahan air yang baik salah satunya  teknologi Bank Filtration (BF)  yang sangat efektif dan ekonomis dibandingkan dengan metode konvensional, karena dapat meringkas proses pengolahan air dan mengurangi penggunaan bahan kimia dalam pengolahan air. Teknologi ini telah sukses digunakan di banyak Negara di dunia. Hampir semua senyawa organik dapat dieliminasi dari penerapan metode BF. Metode BF menggabungkan air permukaan dengan cara serapan melalui lapisan tanah ke sumur pengumpul sehingga bercampur dengan air tanah. Proses ini dapat menghindari ekstraksi air tanah secara berlebihan, serta menghindari penggunaan air sungai secara langsung karena air sungai disinyalir mengandung kontaminan yang tidak baik bagi kesehatan. Metode BF dapat diterapkan di mana saja, namun memerlukan data lengkap tentang kondisi hidrogeologi dan kondisi air sungai setempat.













DAFTAR PUSTAKA

Barbara and Scheiner and Koppen. 2000. Property gender and integrated water management in South Afrika. Workshop on Integrated Water Management in Water Stressed Rivers Basin in Developing Countries, Pretoria South Afrika.
Mac Donald D. H and Young M. 2000. Institusional arrangement in The Murry-Darling Rivers Basin Australia. Workshop on Integrated Water Management in Water Stressed Rivers Basin in Developing Countries. Pretoria South Afrika.
Santoso, S.B. Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu. Pusdiklat Pegawai Badan Pengembangan SDM Departemen Pekerjaan Umum. Jakarta.
Snyube2013.pnl.ac.id/download/makalah/R043.pdf, 08 Maret 2014
Wang J & Huang J. 2000. Water Institusional And Management System at Nasional and Rivers Basin Level in China. Workshop on Integrated Water Management in Water Stressed Rivers Basin in Developing Countries. Pretoria South Afrika.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar